Mahajitu, juga dikenal sebagai Buddhisme Mahajitu, adalah sekolah agama Buddha yang berasal dari Cina selama dinasti Tang (618-907). Ini adalah bentuk unik dari agama Buddha yang menggabungkan unsur -unsur tradisi Mahayana dan Theravada.
Sejarah Mahajitu dapat ditelusuri kembali ke ajaran Biksu Tiongkok Jingtu, yang melakukan perjalanan ke India untuk belajar di bawah master Buddha terkenal Nagarjuna. Jingtu kembali ke Cina dan mendirikan sekolah Buddhisme baru yang menekankan pentingnya meditasi dan perhatian dalam mencapai pencerahan.
Filosofi Mahajitu didasarkan pada keyakinan bahwa semua makhluk hidup memiliki potensi kebangkitan dan pencerahan. Keyakinan ini berakar pada gagasan “sifat Buddha,” yang merupakan sifat yang melekat dari semua makhluk untuk mencapai pencerahan. Mahajitu mengajarkan bahwa melalui praktik dan meditasi yang rajin, seseorang dapat mengungkap dan menyadari sifat Buddha mereka di dalam diri mereka sendiri.
Salah satu praktik utama Buddhisme Mahajitu adalah penanaman perhatian dan kesadaran dalam kehidupan sehari -hari. Praktisi didorong untuk sepenuhnya hadir di setiap momen, mengamati pikiran dan emosi mereka tanpa keterikatan atau penilaian. Dengan menumbuhkan kesadaran ini, para praktisi dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang pikiran mereka sendiri dan pada akhirnya mencapai pencerahan.
Aspek penting lainnya dari filsafat Mahajitu adalah konsep saling ketergantungan. Mahajitu mengajarkan bahwa semua makhluk saling berhubungan dan saling bergantung, dan bahwa tindakan kita memiliki konsekuensi yang riak ke dunia. Dengan menumbuhkan belas kasih dan pemahaman untuk semua makhluk, praktisi dapat membebaskan diri dari siklus penderitaan dan mencapai pembebasan.
Buddhisme Mahajitu juga memberikan penekanan kuat pada pentingnya perilaku etis dan perilaku berbudi luhur. Praktisi didorong untuk mengikuti lima sila, yang merupakan pedoman untuk kehidupan etis yang termasuk menahan diri untuk tidak merugikan orang lain, mencuri, berbohong, melakukan pelanggaran seksual, dan mengonsumsi minuman keras.
Secara keseluruhan, Buddhisme Mahajitu menawarkan pendekatan yang unik dan berwawasan luas untuk latihan spiritual dan pencerahan. Dengan mengungkap sejarah dan filosofi Mahajitu, para praktisi dapat memperdalam pemahaman mereka tentang tradisi kuno ini dan menemukan inspirasi untuk perjalanan spiritual mereka sendiri.